TULUNGAGUNG - Peringatan Hari Koperasi ke- 62 tahun ini telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Tulungagung, pada 28 Juli 2009 lalu. Dalam peringatan tersebut juga dibarengi dengan bulan bhakti gotong royong masyarakat. Pada kesempatan itu, hadir Bupati Tulungagung Heru Tjahjono, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Tulungagung Edy Suyanto, serta jajaran muspida. Tema yang diambil pada hari koperasi adalah, ‘Dengan semangat guyub rukun, memantapkan peran gerakan koperasi dalam dinamika perubahan global’. Dalam acara itu, Bupati Heru menyampaikan beberapa hal terkait dengan tema yang diambil. “Tema ini mengandung maksud arti, bahwa masyarakat koperasi bergotong-royong, guyub rukun bertekat dan berkeinginan untuk meningkatkan peran, dan kontribusi terhadap ketahanan perekonomian dalam dinamika perubahan global,”ujar Bupati Heru. Lanjut bupati, dengan lebih bersungguh-sungguh koperasi harus meningkatkan kualitas agar menjadi badan usaha yang tangguh, kuat dan profesional di berbagai sektor. Sehingga mampu memenuhi kesejahteraan ekonomi anggota dan masyarakat. Sedang tema pada bulan bhakti gotong royong masyarakat tahun ini adalah, ‘Dengan tehnologi tepat guna dan semangat gotong royong masyarakat kita tekatkan Indonesia bisa memberdayakan masyarakat menuju kemandirian’. “Tema ini memiliki filosofi menggelorakan semangat tekat kegotongroyongan dan kewaspadaan di kalangan masyarakat, untuk memperkuat rasa kebersamaan sebagai sesama dalam membangun memberdayakan masyarakat, melalui teknologi tepat guna menuju kemandirian,”tambahnya.Mengingat begitu pentingnya arti nilai kegotong royongan, dalam membangun kehidupan bersama di berbagai aspek pembangunan baik di bidang ekonomi, sosial budaya, politik, pertahanan dan lainnya, maka budaya hidup kerja sama guyub rukun gotong royong dan keswadayaan patut secara terus menerus dijaga, dipelihara dan dikembangkan menjadi potensi yang efektif bagi pembangunan masyarakat bangsa dan Negara. Dijelaskan oleh Heru, dalam menghadapi tantangan global, semua bertekat untuk mengelola perubahan dengan cerdas, arif dan dengan semangat kebersamaan, kerakyatan dan kemandirian untuk menjadi tuan di negeri sendiri. Disamping globalisasi, koperasi memiliki tiga sekaligus tantangan. Pertama, memperbaiki citranya sebagai kumpulan golongan ekonomi lemah pemburu fasilitas; kedua, kontribusinya yang walaupun secara sosial cukup tinggi, namun secara nominal masih sangat rendah dalam perekonomian Indonesia dibanding badan usaha swasta. Ketiga, rendahnya kesadaran masyarakat untuk bergotong royong melalui koperasi seiring meningkatnya modernitas dan individualitas. “Dalam menghadapi tantangan kedepan hendaknya koperasi bukan sebagai badan usaha semata, namun manifestasi ideologi ekonomi atas dasar nilai swadaya, swa tanggung jawab, persamaan, keadilan, dan kesetiakawanan,”pungkasnya.
0 komentar:
Posting Komentar